Tahukah kalian band tertua di indonesia yang mampu bersaing di dunia internasional?
Bicara tentang siapa band
Rock tertua di dunia dalam benak kita pasti membayangkan The Beatles, The
Rolling Stones atau band-band era Rockabilly (the 50-an), but di tahun 50an
band-band yg ada hanyalah sebagai pelengkap dari penyanyi saja, jadi tugasnya hanya
sebagai penyanyi Rock pada masa itu seperti Elvis, Fats Domino, Bill haley dll.
 |
inilah era kejayaan rockabilly dimana mereka menjadi pioneer. |
Sebenarnya orang Indonesia
boleh berbangga hati sebab Band Rock tertua dalam artian band sebenarnya yang
benar-benar eksis sebagai sebuah band adalah berasal dari Indonesia, tepatnya
berasal dari Maluku. Nama band tersebut adalah THE TIELMAN BROTHERS.

Band yg terdiri dari 4 anak
muda Maluku ini pada tahun 1956 hijrah ke negeri Belanda dan memulai karir
rekaman mereka. Bisa dikatakan band rock tertua yang memulai debut rekaman
adalah The Tielman Brothers. Mereka berempat adalah Andy Tielman (lead guitar,
vocal), Reggie Tielman (rhytm guitar, vocal), Phonton Tielman (double bass,
vocal), dan Loulou Tielman (drums, vocal). Penampilan mereka cukup memukau
publik di Belanda khususnya dan Eropa pada umumnya. Boleh dikatakan mereka lah
yang pertama kali memulai atraksi panggung yang liar dan atraktif, seperti
bermain gitar (dan juga double bass) sambil melompat atau berguling-gulingan,
serta tentunya demo drums. Orang- orang Belanda menyebut aliran musik mereka
adalah Indo-Rock. Jauh sebelum publik Rock terpesona dengan permainan gitar
alm. Jimi Hendrix pada tahun 1967, Andy Tielman, sang frontman telah memulai
teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen
dengan gitarnya. Konon kabarnya, Paul Mc Cartney pun mengagumi dan terinspirasi
atas band ini sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960an.
Sayangnya tahun 1976 band ini
bubar karena boleh dikatakan permainan mereka rada stagnan dan tidak ada perkembangan
alias kurang eksplore permainan, bermain di tataran itu-itu saja. akhirnya
publik pun bosan. Di usia senja, Andy Tielman lebih banyak rekaman utk
lagu-lagu rohani dan sesekali tampil di publik di Belanda dengan gitarnya namun
tentu karena sudah uzur tidak seliar masa lalu. Sekedar tambahan, Indorock
sempat dibahas di koran kompas sekitar 2004 dan 2006 dimana Indorock di era 50
akhir popular di Belanda dan Jerman. Diantaranya band Indorock seperti The
Javalins, The Black Dynamites, Crazy Rockers, The Hap Cats, Electric Johnny
& His Sky Rockets dan Tielman Brothers. Sayangnya masa jaya Scene Indorock
diambil alih oleh scene beat rock Liverpool Inggris di awal 60an.
Menengok eksistensi
rockabilly di era ini khususnya Indonesia.
Bagi kalian para penikmat
music 50’an atau pada waktu itu di sebut rockabilly hingga rock n roll, tak
usah hawatir atau galau karena kita selaku warga Indonesia masih memiliki
musisi musisi top rockabilly yang terkenal bukan hanya seantero Indonesia
bahkan hingga menembus pasar eropa, dan ini terbukti dari antusias penonton
yang notabene bukan TKW/I hahahah maaaf hanya joke semata.. tapi itu benar
adanya dan ini adalah daftar band band rockabilly yang mampu mengharumkan nama
Indonesia di ajang internasional
-desparados bandidos
(Jogjakarta)
-hillbilly countrybilly
(Surabaya)
-Diamonds are devil (Bandung)
-uncle bean band (Denpasar)
-suicidal Sinatra (Denpasar)
-the hydrant (Denpasar)
Dari sederetan band band
rockabilly di atas mungkin yang paling mencolok namanya adalah “suicidal
Sinatra dan the hydrant” jelas saja karena karir mereka yang melejit di dunia
internasional nya bahkan hingga memiliki label luar negeri dan sempat mencoba
panggung pentas rockabilly terbesar di dunia seperti di Slovakia dan Finlandia.
Inilah sepenggal profil ke
dua band tersebut:
-The Hydrant
 |
the hydrant |
Sungguh tak sia-sia
perjuangan kolektif asal Denpasar, Bali, yang berdiri sejak 2004 ini. Jungkir
balik dansa akrobatik Marshello, serta liuk menggelitik Wis—biduan dan gitaris,
duo pendiri The Hydrant—bak lunas terbayarkan saat visa & tiket pesawat
tiba di tangan, serta hari & tanggal pertunjukan positif ditentukan: Jumat,
17 Juli 2009. Berpatokan pada tarikh bersejarah tersebut maka disusunlah
kemudian sejumlah agenda musikal untuk melengkapinya, lalu diberi tajuk: Bali
Bandidos Eurobilly Tour 2009. Oh, The Hydrant tak hanya akan berkiprah di
Bratislava, Slovakia; tapi juga di Wina, Austria.
Memang, kemahsyuran The
Hydrant bukan hanya wangi di Pulau Dewata. Seantero Pulau Jawa dan sejumlah
metropolitan di Nusantara pun namanya semerbak.
Utamanya karena tampilan nan dandy plus aksi panggung yang unik, duhai
tiada duanya. Mulai dari jumpalitan be-bop-a-lula “The Brown Elvis” Marshello,
cengkok definitive Rockabilly-atau-mati dari gitar Wis, manuver main drum sambil
berdiri a la Christopper, hingga atraksi bas betot khas Adi. Belum lagi fakta
sahih menunjukkan bahwa The Hydrant merupakan band Rockabilly (padu padan
antara Rock ‘N’ Roll & Country, seperti Elvis Presley) paling pertama di
Indonesia. Pula 3 album penuh, Saturday Night, Rockabilly Live, Bali Bandidos,
serta 3 album kompilasi; menggenapi ijo royo-royo eksistensi mereka.
-Suicidal Sinatra
 |
suicidal sinatra |
|
Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung
nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan
genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.
Pada fajar 2001 S.O.S.
pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End
serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat
(campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai
kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk
“Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S.
telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.
Album Valentine Ungu sendiri
mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis
terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap
Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi
dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan
kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.
Untuk melengkapi perubahan
identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus
2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya
: Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil
terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe
Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir
2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie
bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock CafĂ©,
Bali.
Tepat setahun setelah
dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album
”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang:
“White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”,
serta “Kentang”.
 |
salah satu pose has rockabilly |
|
Eksistensi “Love Songs &
Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional
berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling
Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai
“Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar
akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam
konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran
mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005.
Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang.
Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan
dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip
“White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara
pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.
Pada 2007 Sinatra akhirnya
merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir
mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan
dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.
Dan itulah sepenggal atau sekilas cerita pernak pernik
music rockabilly di tanah air dari eksistensinya hingga perjuangannya dalam
bereksis di tanah air yang makin kaya dengan genre genre music terbaru, semoga
sepenggal cerita tersebut dapat menambah dan memperkaya pengetahuan umum kita
dalam cerita dan sejarah sebagian genre music tanah air yang pernah Berjaya,
terimakasih Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…