Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 29 Maret 2011

TM2 Dedi Wigiyanto 1105111092

PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Perkembangan TI yang pesat mengakibatkan perubahan signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga era, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI pada setiap era berbeda-beda. Semakin maju TI, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.  Kemajuan TI mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam laporan keuangan. Perkembangan SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit. Akhirnya, kemajuan TI memberikan peluang baru bagi  profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah konsultan sistem informasi berbasis komputer, CISA, dan web trust audit. 
            Teknologi informasi (TI) berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga  bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan. Kemajuan TI dalam akuntansi dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi). Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan  software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi akuntan.

Teknologi Informasi dan Perkembangan Akuntasi
Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan  oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Tonggak sejarah akuntansi dimulai sejak tahun 1494, yaitu ketika Luca Pacioli memperkenalkan sistem  doble entry book keeping.  Akan tetapi, praktik akuntansi  sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum itu. Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa pada tahun 8000 SM yang dinyatakan sebagai masa bercocok tanam orang sudah mengenal teknologi, informasi, dan akuntansi. Pada masa bercocok tanam paradigma  terhadap penciptaan kemakmuran dilakukan dengan mengeksploitasi alam. Karena lingkungan masih sangat statis dan dapat  diprediksi dengan mudah, maka sistem single entry book keeping sudah dianggap cukup Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin.
Pada masa ini sistem informasi akuntansi di dalam upaya untuk menyediakan informasi, baik kepada pihak ekstern maupun intern masih dilakukan secara manual hanya dengan bantuan  mesin hitung ataupun kalkultor. Era informasi dimulai dengan ditemukannya komputer pada tahun 1955. Pada era ini teknologi informasi sudah menggunakan komputer dan pemrosesan informasi menjadi lebih cepat, pemrosesan dan penyimpanan informasi menjadi lebih murah, dan tidak banyak memakan tempat dan waktu. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Perkembangan TI mempengaruhi perkembangan proses audit. Menurut Arens,terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan sistem informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam komputer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Ada tiga kategori pengujian dari pengujian strategi ketika mengaudit melalui komputer, yaitu pendekatan data ujian, simulasi pararel, dan pendekatan modul audit tertanam.

Peluang bagi Akuntan
Secara teoretis seorang auditor tidak boleh mendelegasikan tanggung jawab dalam merumuskan simpulan dan pernyataan opininya kepada pihak lain. Dalam praktiknya di tengah perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat, maka sulit bagi seorang auditor selain menekuni profesi utamanya di bidang audit dan akuntansi juga sigap untuk mengikuti  perkembangan teknologi dan ilmu komputer. Kemajuan teknologi informasi mamberikan peluang baru bagi profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Konsultan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kantor akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan  digital firm  dituntut mempunyai pengetahuan tentang  hardware, sofware,  dan teknologi komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus memahami bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik web based system,  baik dalam kaitannya dengan penyusunan maupun audit  laporan keuangan untuk memahami struktur pengendalian intern.
2. Computer Information System Auditor (CISA)
Karena sedemikian kompleksnya pemrosesan berbasis komputer, maka auditor khusus seperti  Computer Information System Auditor  (CISA) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. CISA  harus memiliki kemampuan khusus, seperti pemahaman mengenai  hardware, software, database,  teknologi pengkomunikasian data, serta pengendalian yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented Controll) dan teknik pengauditan
3. Segel Web trust
Web trust adalah sebuah program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui internet dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah website.  Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh  American Institute of Certified Public Accountans  (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian Institute of Chartered Accountants  (CICA).

Sumber Resume



NANIEK NOVIARI
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi-Universitas Udayana




Tidak ada komentar:

Posting Komentar